Model Referensi
OSI & TCP/IP
Supaya
komputer dapat mengirimkan informasi ke komputer lain, dan dapat menerima dan
mengerti informasi, harus ada aturan atau standar untuk proses komunikasi
tersebut. Standar ini meyakinkan kita bahwa beberapa jenis produk dan perangkat
dapat berkomunikasi dengan perangkat lain yang berbeda vendor dan melewati
beberapa jaringan. Pembakuan ini disebut model.
International
Standards Organization (ISO) telah menciptakan model secara luas untuk
industri, atau framework, untuk mendefinisikan aturan-aturan jaringan yang
harus dilakukan untuk komunikasi yang handal. Model jaringan ini dibagi menjadi
layer, yang masing-masing layer mempunyai fungsi yang berbeda dalam proses
komunikasi. Lalu, mengapa harus dibuat layer? Paket data harus melalui beberapa
tahapan dan proses. Untuk menstandarkan proses, harus digunakan sebuah model
yang menunjukan bagaimana data dikirimkan, diseleksi, dibongkar-muat, dan
diantarkan ke tujuan. Pada proses inilah yang disebut model jaringan.
Keberadaan model jaringan menyediakan sebuah framework untuk standar
implementasi dan protocol yang digunakan oleh mesin dan perangkat untuk
berkomunikasi. Sehingga proses dan pekerjaan dipisah ke dalam kelompok logika
yang disebut layer.
OPEN SYSTEM
INTERCONNECTION (OSI)
Model
referensi dalam komunikasi data yaitu standarisasi antar vendor komputer untuk
berkomunikasi. Pada model referensi OSI (Open System Interconnection),
komunikasi data jaringan dibagi menjadi 7 layer yang bekerja dalam sebuah
pengiriman maupun penerimaan data. Sedangkan dalam model referensi TCP/IP,
komunikasi tersebut dibagi menjadi 5 layer. Masing-masing layer
bertanggung-jawab secara khusus pada proses komunikasi data.
Model
referensi OSI dibagi dalam dua kelompok yaitu upper layer dan lower layer.
Upper layer fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana fiile direpresentasikan
di komputer. Sedangkan lower layer adalah intisari komunikasi data melalui
jaringan aktual. Untuk network engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya
adalah lower layer, sedangkan untuk network analyst, tentu akan bergelut dalam
upper layer, namun tetap tidak menghiraukan lower layer.
Dalam
model referensi Open System Interconnection, maksud dari "open" disini
adalah untuk menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa
memandang perangkat keras (hardware) yang digunakan, sepanjang software
komunikasi sesuai dengan standar.
Tujuan
utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu designer jaringan memahami
fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data.
Termasuk jenis-jenis protocol jaringan dan metode transmisi. Model ini dibagi
menjadi 7 layer dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap layer
harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun di bawahnya secara
langsung melalui serentetan protokol dan standar.
Dibawah ini merupakan
penjelasan-penjelasan singkat mengenai karakteristik dari tiap-tiap layer
beserta fungsi masing-masing layer :
1.
Application
Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini juga
merupakan interface atau antarmuka yang menghubungkan aplikasi dengan
fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan,
dan membuat pesan apabila terjadi kesalahan.
Protokol yang bekerja
pada layer ini antara lain FTP, SMTP, HTTP, POP3, dll.
2.
Presentation
Layer ini berfungsi untuk mengkonversi data kedalam
format yang dapat dibaca dan ditransmisikan melalui jaringan.
Layer ini membentuk
kode konversi, translasi data, dan enkripsi.
3.
Session
Layer ini berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana
koneksi dapat dibuat serta melakukan resolusi nama.
Protokol pada lapisan
ini antara lain NETBIOS, ASDP, PAP, dll.
4.
Transport
Memecah data menjadi beberapa segmen yang masing-masing
segmen memiliki nomer urut sehingga dapat disusun kembali oleh perangkat
penerima; membuat tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement);
mengirim ulang paket-paket yang hilang (retransmission), dan menyediakan
penanganan eror (error handling).
Protokol pada layer ini
adalah TCP dan UDP.
5.
Network
Pada umumnya, layer ini merupakan layer yang bertanggung
jawab atas pengalamatan (addressing) seperti mendefinisikan alamat IP,
melakukan routing (menentukan rute yang harus digunakan), dll.
Protokol pada layer ini
antara lain IP. Dan device pada layer ini yaitu router dan switch layer 3.
6.
Data-link
Menentukan bagaimana
bit-bit data dikelompokan menjadi format frame, mengkoreksi kesalahan, flow
control, pengalamatan hardware, dan menentukan bagaimana perangkat jaringan
dapat beroperasi.
Layer ini terbagi lagi
menjadi 2 sub-layer, yaitu :
·
Logical Link Control (LLC)
Sub-layer ini berfungsi
untuk mengkonversi satuan bit data yang dapat dibaca oleh host ke satuan
sementara yang ada di layer data-link.
·
Media Access Control (MAC)
Sub-layer ini berfungsi
untuk mengkonversi satuan data sementara tersebut ke satuan data yang dapat
dibaca oleh media transmisi (volt, hertz, dll).
Device layer ini adalah
switch layer 2 dan bridge.
7.
Physical
Layer ini mendefinisikan media transmisi jaringan yang
digunakan, metoda pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi,
dan pengkabelan jaringan.
Intinya, layer ini berfungsi untuk melakukan proses
pengiriman data via media transmisi (seperti kabel) dan menjaga koneksi fisik
antar sistem.
Device seperti hub dan
repeater ada pada lapisan ini.
Gambaran
bagaimana proses pengiriman data yang terjadi pada tiap layer OSI.
Ketika
data ditransfer melalui jaringan, data tersebut harus melewati ke-7 layer dari
satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer. Kemudian di
sisi penerima, data tersebut melewati layer physical terlebih dahulu kemudian
sampai ke layer aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi
pengirim, maka akan ditambahkan satu header sedangkan pada sisi penerima header
dicopot sesuai dengan layernya.
TCP/IP
TCP/IP
(Transmission Control Protocol) dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun
demikian lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan
lapisan-lapisan OSI. Protokol TCP/IP hanya dibuat atas lima lapisan saja yaitu
layer physical, network, internet, transport dan application.
Lapisan
aplikasi pada TCP/IP mencakup tiga lapisan OSI teratas. Layer ke-4 atau
transport layer pada TCP/IP mendefinisikan 2 buah protokol yakni Transmission
Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). Sementara itu pada
lapisan ke-3 atau internet layer mendefiniskan Internetworking Protocol (IP),
namun ada beberapa protokol lain yang mendukung pergerakan data pada lapisan
ini.
Gambar di atas menunjukan keterkaitan
antara kedua model referensi (TCP/IP dan OSI). Kemudian, berikut adalah tabel
yang menjelaskan fungsi dari masing-masing layer dalam TCP/IP.
1.
Application
Layer ini merupakan kombinasi dari 3 layer pada OSI yaitu
application, presentation, dan session yang menyediakan komunikasi diantara
proses atau aplikasi pada host yang berbeda.
2.
Transport
Pada lapisan ini ada 2
protokol yang bekerja yaitu :
-
UDP (User Datagram Protocol), adalah protokol
yang bekerja dengan metoda connectionless oriented.
-
TCP (Transport Control Protocol), adalah
protokol yang bekerja dengan metoda connection oriented.
3.
Internet
Layer ini berkaitan dengan routing data dari sumber ke
tujuan. Protokol pada lapisan ini adalah IP, dan didukung oleh protokol RARP,
ICMP, ARP, dan IGMP.
4.
Network
Berkaitan dengan logical interface diantara satu ujung
sistem dan jaringan, serta melakukan fragmentasi atau defragmentasi datagram.
Adapula yang beranggapan bahwa lapisan ini merupakan lapisan fisik sehingga
TCP/IP dianggap hanya memiliki 4 layer.
5.
Physical
Pada lapisan ini ditentukan karakteristik media
transmisi, rata-rata pensinyalan, serta skema pengkodean sinyal dan sarana sistem
pengiriman data ke device yang terhubung ke network.
Proses enkapsulasi dan dekapsulasi
pada model referensi TCP/IP tidak jauh berbeda dengan model referensi OSI. Saat
data melewati sebuah layer maka akan ditambahkan sebuah header pada data
tersebut.
Packet Data Unit (PDU) pada model
TCP/IP berbeda di setiap layernya. PDU pada tiap layer adalah PDU pada layer di
atasnya yang ditambah dengan header dan trailer.
Berikut
spesifikasi PDU pada tiap layer dalam TCP/IP :
Application → Datagram = informasi dari brainware + header &
trailer
Transport → Segment =
datagram + header & trailer
Internet → Packet = segment + header & trailer
Network → Frame =
packet + header & trailer
Physical → Bitstream = frame + header & trailer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar